TRANSISI ENERGI, PLTU TELUK BALIKPAPAN TARGETKAN CO-FIRING BIOMASSA 3%

Pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Teluk Balikpapan menargetkan co-firing biomassa sebesar 3% pada akhir tahun ini. Asisten Manajer Operasi, Didik Ridho Laksono mengatakan hal tersebut bertujuan untuk mendorong transisi energi agar Indonesia bisa mencapai Net Zero Emission (NZE) pada 2060. Adapun teknologi co-firing tersebut PLN memanfaatkan limbah kayu dari tempat pembuangan akhir (TPA) Manggar untuk diolah menjadi woodchips sebelum dicampur dengan batu bara sebagai bahan bakar di PLTU Teluk Balikpapan. Untuk diketahui, co-firing merupakan skema mencampur biomassa dengan batu bara, sehingga penggunaan batu bara sebagai bahan baku pembangkit listrik dapat dikurangi secara berkelanjutan. Didik menuturkan, konsumsi rata-rata bahan bakar yang digunakan PLTU Teluk Balikpapan mencapai 140 ton batu bara per jam. Untuk itu, saat pihaknya tengah mencoba menargetkan peningkatan penggunaan biomassa.

Adapun teknologi co-firing tersebut PLN memanfaatkan limbah kayu dari tempat pembuangan akhir (TPA) Manggar untuk diolah menjadi woodchips sebelum dicampur dengan
batu bara sebagai bahan bakar di PLTU Teluk Balikpapan. Untuk diketahui, co-firing merupakan skema mencampur biomassa dengan batu bara, sehingga penggunaan batu bara sebagai bahan
baku pembangkit listrik dapat dikurangi secara berkelanjutan.

Sumber : https://katadata.co.id/happyfajrian/ekonomi-hijau/64f90a59d8842/transisi-energi-pltu-teluk-balikpapan-targetkan-co-firing-biomassa-3

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *