Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyoroti soal pengelolaan sampah Jakarta. Menurutnya, sampah di Jakarta bisa mencapai 8.000 ton per harinya. Oleh karena itu butuh lebih banyak fasilitas pengolahan sampah untuk mengurusnya. Saat ini sendiri, Luhut menyebutkan Pemprov DKI Jakarta sudah memiliki fasilitas daur ulang sampah refused devined fuel (RDF) di Bantargebang. Menurutnya, fasilitas pengelolaan sampah menjadi bijih-bijih bahan bakar itu bisa mengolah sampah 2.000 ton per hari. Hal ini diungkapkan Luhut dalam peresmian fasilitas daur ulang botol plastik Coca Cola di Cikarang. “Bapak ibu sekalian Bantargebang itu hanya 18 kilometer saja dari sini. Di sana ada fasilitas RDF oleh DKI bisa olah 2.000 ton per hari. Tapi sampah DKI ini 8.000 ton per hari, jadi angka yang jauh lebih besar sekali,” kata Luhut dalam kata sambutannya pada peresmian fasilitas daur ulang Coca Cola yang disiarkan virtual, Rabu (8/2/2023). Menurutnya, fasilitas daur ulang, baik yang dikelola Coca Cola maupun RFD yang dikelola Pemprov DKI perlu ditingkatkan. Malah menurutnya jika perlu ditambah kapasitas pengolahannya. “Maka keberadaan fasilitas semacam ini bagus sekali cuma kapasitasnya harus ditingkatkan,” ungkap Luhut. Kabar terakhir, dalam catatan detikcom, fasilitas RDF di Bantargebang sendiri saat ini proyeknya sudah mencapai 98%. Saat dikunjungi Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, fasilitas RDF sudah hampir selesai dan bersiap untuk dioperasikan. Pihak Heru hanya butuh melakukan tahapan uji coba terakhir dengan target di awal tahun ini fasilitas itu bisa beroperasi penuh.