Bioenergi Indonesia punya potensi sangat besar sebagai sumber energi masa depan, pengganti
energi fosil hampir di semua bidang, seperti transportasi, ketenagalistrikan, industri, dan rumah
tangga.Khususnya pemanfaatan bionergi untuk produk biomassa bisa menjadi sumber energi
yang lebih baik meningkatkan rasio elektrifikasi dan diproyeksikan membantu meningkatkan
ketahanan energi nasional.”Indonesia memiliki potensi bioenergi sumber biomassa sangat besar
setara dengan 56,97 GW listrik. Pada 2060, Indonesia bakal bangun lebih dari 700 GW
pembangkit energi terbarukan. Di mana 60 GW dari pembangkit listrik bioenergi,” ulas Ego
Syahrial, Staf Khusus Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral RI Bidang Strategi Percepatan
Penerapan Energi Transisi dan Pengembangan Infrastruktur Energi, Ego Syahrial, lewat
keterangan resmi, dilansir dari laman elaeis.co, pada Minggu (5/11).Tidak cuma pemanfaatan
biomassa untuk pembangkit listrik, sumber daya ini bakal dioptimalkan melalui program co-firing
biomassa untuk Pembangkit Listrik Tenaga Uap atau PLTU (Coal Fired Power Plant/CFPP) yang
sudah ada. Penerapan co-firing telah dilakukan dari 2020 lalu, dengan blending rate 1 persen
hingga 15 persen tergantung jenis boiler dan ketersediaan bahan baku.”Biomass co-firing
diterapkan di 113 unit PLTU milik PLN di 52 lokasi, dengan total kapasitas 18.664 MW,
menggunakan berbagai sumber biomassa, seperti serbuk gergaji, serpihan kayu, limbah sawit
dengan tingkat pencampuran 5 persen hingga 15 persen,” terangnya
Selengkapnya :
https://www.katakabar.com/berita/baca/hijaukan-pltu-indonesia-gencarkan-pemanfaatanbiomassa