DIY DITARGET MILIKI TEMPAT PEMROSESAN SAMPAH RAMAH LINGKUNGAN TAHUN 2025-2026 MENDATANG

Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) ditarget untuk memiliki teknologi pemrosesan sampah baru pada 2025 atau 2026 mendatang. Sehingga, metode penimbunan sanitary landfill di Tempat
Pembuangan Akhir (TPA) Regional Piyungan nantinya tak akan digunakan lagi. Asisten 2 Sekda DIY Bidang Perekonomian dan Pembangunan,Tri Saktiyana, mengungkapkan,Pemda DIY menginginkan bahwa sistem teknologi pengolahan sampah yang ramah lingkungan yang mampu mengolah sekitar 90 persen sampah yang diproduksi masyarakat di tiga kabupaten/kota. Realisasinya dilakukan melalui skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU). “Ini sedang kita tawarkan ke pihak yang mau memberikan investasi barengbareng. Targetnya 2025-2026 sementara nanti masih pakai sanitary landfill di Piyungan ,” jelas Saktiyana, Minggu (30/7/2023). Metode sanitary landfill yang digunakan saat ini tak efektif untuk
mengolah sampah. Sebab metode tersebut membutuhkan lahan luas serta berpotensi menimbulkan pencemaran dari limbah air lindi yang merembes ke dalam tanah. Menurutnya,
sudah banyak investor yang menawarkan metode pengolahan sampah di TPA Piyungan. Mulai dengan teknologi insinerator yakni satu alat pemusnah sampah yang dilakukan dengan
pembakaran pada suhu tinggi. Kemudian juga ada investor yang mampu mengolah sampah menjadi energi listrik. Namun untuk kepastian teknologi yang digunakan masih dilakukan
pembahasan lebih lanjut bersama dengan investor terkait melalui mekanisme KPBU. “Masih dibahas, kan Pemda ini juga investor, tanahnya kan milik kita. Kemudian sumber bahan bakunya
dari kita. Perlu minimal sampah berapa ton sebagai bahan baku,” katanya. Sembari menunggu proses KPBU selesai, kabupaten/kota diminta untuk mengolah sampah secara terdesentralisasi
untuk mengurangi beban TPA Piyungan.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *