Trend Asia mencatat penggunaan biomassa sebagai alternatif bahan bakar fosil membuat Indonesia berpotensi kehilangan lebih dari 2 juta hektar hutan alam. Luas hutan terdeforestasi itu
setara dengan 35 kali luas provinsi Jakarta atau 3,27 juta lapangan sepak bola.Pemerintah diminta mengkaji kembali rencana terhadap penggantian 5-10 persen porsi batubara pada PLTU batubara dengan biomassa.
Manajer Portofolio Bioenergi Trend Asia, Amalya R Oktaviani, mengatakan transisi energi seharusnya tidak menjadikani biomassa sebagai sumber energi terbarukan.
Penelitian Trend Asia menunjukkan bahwa penggunaan biomassa kayu di PLTU dapat menghasilkan surplus emisi hingga 26,48 juta ton emisi setara karbon.“Implikasi buruk
penggunaan biomassa pada pembakarannya tidak hanya memproduksi particulate matter dan nitrogen oksida yang berbahaya bagi kesehatan, tapi juga ekspansi perkebunan monokultur untuk memproduksi biomassa akan mengakibatkan deforestasi, perampasan lahan, memperuncing konflik sosial, dan ancaman bagi ketahanan pangan,” terang Amalya dalam keterangan resmi, Minggu (1/10). Contoh nyata pada pengembangan biomassa di Merauke, Papua, yang sudah merampas hutan masyarakat adat dan menyebabkan kematian akibat kerawanan pangan.
“Contoh lain praktik tipu-tipu pengembangan pembangkit listrik biomassa di Kepulauan Mentawai, yang mengancam hutan beserta eksistensi komunitas masyarakat adat Mentawai,”
ungkap Amalya. Pengelolaan kebun monokultur juga akan menyumbang limbah yang mencemari air, tanah, dan udara