Pemanfaatan sumber daya alam sebagai bioenergi/biomassa saat ini dinilai belum maksimal,
meskipun potensinya sangat berlimpah di tanah air dan memiliki nilai emisi yang rendah.
Karenanya, sejumlah pengembangan dilakukan, khususnya untuk sektor ketenagalistrikan dan
transportasi. Apalagi, pemerintah memiliki komitmen untuk menurunkan emisi Gas Rumah Kaca
(GRK) sesuai kesepakatan global yang tercantum dalam dokumen Enhanced Nationally
Determined Contribution (E-NDC) untuk mengurangi emisi GRK sebanyak 32% atau 358 juta ton
CO2. Menurut data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Indonesia mempunyai
potensi bioenergi sumber biomassa yang sangat besar yaitu setara dengan 56,97 GW listrik.
Tahun 2060, Indonesia akan membangun lebih dari 700 GW pembangkit energi terbarukan,
dimana 60 GW berasal dari pembangkit listrik bioenergi. Sementara di sektor transportasi,
penggunaan bioenergi dalam bentuk bahan bakar nabati (BBN) yang saat ini sudah mencapai
35% (B35) dan tengah menuju B40. “Pemanfaatan bionergi dapat menjadi sumber energi yang
lebih baik dan diproyeksikan dapat membantu meningkatkan ketahanan energi nasional,”
Selengkapnya : https://investor.id/business/343543/bioenergi-saatnya-unjuk-gigi