Sampah plastik sekali pakai terus naik setiap tahunnya. Direktur Pengelolaan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Novrizal Tahar minta produsennya
diteriakin dan disanksi saja. Hal itu disampaikan Novrizal saat memberikan pemaparan di acara World Environment Day 2023 bertajuk “Solution to Plastic Pollution, Collaboration Action Center ILUNI UI” akhir pekan lalu. Secara tegas, ia meminta masyarakat agar tidak membeli produkproduk dari para produsen yang tidak memiliki komitmen terhadap Extended Producer
Responsibility (EPR) atau tanggung jawab untuk menarik kembali bekas kemasan produknya dari masyarakat. Itu dilakukan untuk memberikan sanksi kepada para produsen tersebut. “Sekarang menurut saya, tugas kita semua, teman-teman mahasiswa, alumni UI (Universitas Indonesia), mari kita teriaki produsen-produsen yang nggak komitmen terhadap Extended Producer Responsibility ini,” imbau Novrizal. “Kita berikan sanksi, nggak kita beli barang-barangnya kalau bisa, sehingga mereka punya komitmen untuk itu,” sambungnya. Ia membeberkan data yang mencengangkan terkait peningkatan sampah plastik di Indonesia. Di mana, pada tahun 1995 komposisinya masih sekitar 9 persen dari seluruh sampah di Indonesia, namun sekarang sudah di angka 18,2 persen. “Jadi, meningkat tajam terus walaupun di lima tahun terakhir atau mungkin sekitar satu dekade ini kita juga sangat masif menyampaikan untuk melawan ini semua,” tukasnya.