PENGELOLAAN SAMPAH DIANGGAP BELUM BECUS, DPR INGATKAN PEMDA BERI PERHATIAN SERIUS SOAL SAMPAH

Masalah pengelolaan sampah yang dianggap belum becus membuat Anggota Komisi IV DPR RI Daniel Johan mengingatkan pemerintah daerah (Pemda) memberi perhatian serius agar tidak berdampak negatif terhadap masyarakat.

Daniel mendorong Pemda untuk menyiapkan strategi yang tepat dalam pengolahan sampah di wilayahnya dengan efektif untuk menghindari konsekuensi yang terjadi jangka panjang.

“Pemerintah daerah perlu menyiapkan strategi pengelolaan sampah di wilayahnya. Tidak cukup hanya dengan menyediakan TPA, tanpa ada pengelolaan secara menyeluruh karena bisa menyebabkan penumpukan yang pada akhirnya menimbulkan banyak permasalahan,” ujar Daniel Johan, Sabtu 15 Juli 2023.

Selanjutnya Daniel mengungkap kejadian penumpukan sampah di TPA Cipayung, Depok sudah melebihi kapasitas maksimalnya (over capacity) hingga membuat truk pengangkut sampah antre mengular setiap harinya saat akan melakukan pembuangan sampah.

Menurutnya, persoalan kelebihan kapasitas TPA Cipayung itu perlu segera ditangani karena bisa berdampak buruk untuk masyarakat dan daerah.

 

Daniel pun mendukung upaya Pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang mengucurkan anggaran sebesar Rp70 miliar untuk bisa membangun tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) di Depok.

“Sebenarnya persoalan sampah ini Depok ini kan sudah lama ya. Seharusnya sudah menjadi perhatian sejak lama sehingga persoalan tidak berlarut-larut,” ungkapnya.

Sebagaimana diketahui, Hebohnya depok darurat sampah menggema di kalangan masyarakat sekitar hingga viral di media sosial.

Over capacity di TPA Cipayung juga menyebabkan proses pengambilan sampah di sejumlah wilayah di Depok terganggu lantaran truk-truk sampah yang biasa mengangkut sampah ke TPA Cipayung harus menginap karena kesulitan menurunkan sampah.

 

Pengelolaan urusan sampah, tambah politisi Fraksi PKB bisa diatasi dari hulu lewat kebijakan-kebijakan Pemda, bagaimana Pemerintah mengajak masyarakat mengurangi sampah lewat regulasi, misalnya pengurangan penggunaan plastik sekali pakai.

Menurut Daniel peristiwa penumpukan sampah di TPA Cipayung sejatinya telah terjadi sejak 2019, padahal TPA Cipayung idealnya menampung 1,3 juta kubik sampah, namun pada tahun 2022 ada 2,5 juta kubik sampah menumpuk di TPA tersebut.

Sampah yang ditampung di TPA Cipayung pun mengalami penambahan hingga 100 ton setiap hari, Daniel menilai seharusnya ada antisipasi dari persoalan tersebut.

“Kita berharap Pemda di seluruh daerah bisa fokus pada penanganan sampah. Karena urusan sampah bukan cuma terkait dengan masalah kesehatan tapi juga bisa berdampak di isu lingkungan dan persoalan sosial,” tegas Daniel.

Selain itu, masalah sampah di Depok diketahui tak hanya terkait TPA Cipayung yang over kapasitas, namun di banyak lokasi di wilayah tersebut banyak ditemukan sampah-sampah menumpuk, termasuk di aliran kali cabang tengah Pancoran Mas yang berada persis di samping Balai Kota Depok.

Anggota DPR dari Dapil Kalimantan Barat I itu merasa miris karena penumpukan sampah terjadi di dekat kantor pemerintahan tapi dibiarkan. Daniel menilai, seharusnya Pemda menyiapkan anggaran khusus dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) untuk menyelesaikan permasalahan sampah.

Lebih lanjut Komisi IV DPR yang membidangi urusan lingkungan hidup, pertanian dan peternakan itu berharap Pemda bisa lebih serius menangani pengelolaan sampahDaniel menyebut, kebersihan kota menjadi salah satu faktor penanda maju tidaknya daerah itu.

 

Selain Kota Depok, Daniel juga menyoroti pengelolaan sampah di DKI Jakarta yang menjadikan TPST Bantar Gebang Bekasi sebagai tempat pembuangan akhir sampah rumah tangga.

Menurut Daniel sejak awal 2023 kondisi TPST Bantar Gebang kian mengkhawatirkan, tumpukan sampah di TPST Bantargebang sudah mencapai gedung 16 lantai.

Bahkan pada tahun 2021, Pemprov DKI Jakarta sudah menyatakan TPST tersebut mencapai batas maksimal.

“Saya pun berharap, kebijakan yang dibuat pemerintah provinsi, kota dan kabupaten dalam strategi pengolahan sampah bisa tepat dan mengurangi timbunan sampah di setiap TPST dan TPA. Jangan sampai persoalan sampah ini berlarut-larut tanpa disiapkan strategi penyelesaiannya,” paparnya.

Selanjutnya Daniel menyampaikan dibutuhkan penanganan pra pembuangan dalam pengelolaan sampah, dengan cara pengurangan sampah, baik sampah rumah tangga hingga sampah industri, diharapkan bisa memperbaiki lingkungan untuk masa depan warga agar lebih baik.

Di samping itu, Daniel mendorong pun konsep TPST bukan hanya sebagai tempat pembuangan sampah tapi juga sebagai tempat pengolahan sampah menjadi pupuk organik dan olahan lainnya agar tidak cepat kelebihan kapasitas.

Selain itu Daniel meminta Pemda membuat regulasi atau kebijakan-kebijakan go green yang bisa mengurangi sampah.

Dan juga mengajak warga untuk terlibat, sosialisasikan dan beri edukasi supaya program Pemda bisa diterima dengan baik dan diterapkan oleh masyarakat secara konsekuen.***

 

Sumber : https://www.klikpendidikan.id/news/3589484520/pengelolaan-sampah-dianggap-belum-becus-dpr-ingatkan-pemda-beri-perhatian-serius-soal-sampah

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *