Embracing Green Growth for the Future

Pabrik Baru Siap Operasi, Emiten Favorit Cinta Laura (OASA) Incar Pendapatan Tumbuh 30%

Emiten dengan komisaris Cinta Laura, PT Maharaksa Biru Energi Tbk (OASA) mengincar pendapatan pada 2024 tumbuh berkisar 25-30%. Proyeksi kenaikan tersebut akan ditopang dari hasil beroperasinya beberapa pabrik biomassa pada tahun depan.

Direktur Utama PT Maharaksa Biru Energi Tbk Bobby Gafur Umar menyampaikan, perseroan kini tengah membangun pabrik biomassa di sejumlah provinsi dan akan mulai beroperasi pada tahun depan, sehingga diharapkan mampu mendongkrak pendapatan perseroan sekitar 25-30%.

“Jadi, kami melihat 2024 akan ada pertumbuhan antara 25-30% dan pertumbuhan minimal sekitar 20%. Karena pabrik-pabrik akan mulai berjalan pada semester I dan II-2024,” jelas Bobby dalam paparan publik, Jumat (22/12/2024).

Pabrik-pabrik yang sedang digarap OASA yaitu pabrik woodchip atau sawdust di Jawa Barat dengan kapasitas hingga 180 ribu ton per tahun. Menurut Bobby, pabrik tersebut kini dalam tahap persiapan akhir dan akan groundbreaking pada semester I-2024.

“Kami harapkan pabrik di Jawa Barat ini dapat beroperasi pada semester II karena ini prosesnya sederhana dan tidak complicated,” kata dia.

Selain di Jawa Barat, emiten energi baru terbarukan (EBT) berbasis biomassa ini juga tengah membangun pabrik woodchip di Jawa Tengah dengan kapasitas hingga 180 ribu ton per tahun dan pabrik woodchip di Nusa Tenggara Barat (NTB) dengan kapasitas hingga 60 ribu ton per tahun.

Di luar kedua lokasi tersebut, Bobby melanjutkan, perseroan juga melakukan pengembangan kapasitas pabrik woodchip di Kepulauan Bangka Belitung menjadi 9.000 ribu ton dari sebelumnya 3.000 ton, sehingga total kapasitas pabrik di Belitung menjadi 120 ribu ton per tahun.

“Mudah-mudahan, tahun depan kapasitas terpasang dari produksi kami dari total 4 provinsi tersebut dan provinsi lainnya, kami canangkan woodchip dan sawdust produksinya meningkat menjadi 1 juta ton dalam lima tahun ke depan untuk menyuplai ke PLN,” ujar Bobby.

Pasalnya, tahun depan PLN membutuhkan sebesar 2,8 juta ton energi biomassa dengan target 10 juta ton tercapai pada tahun kelima. Oleh karena itu, Bobby mengatakan, OASA sebagai pemasok energi biomassa berpeluang besar untuk menyuplai 9 juta ton dari kebutuhan PLN tersebut.

Bahkan dua minggu lalu, dirinya bercerita, perseroan telah menandatangani perjanjian kesepahaman dengan anak usaha PT PLN (Persero) yakni PT PLN Energi Primer Indonesia untuk memasok 1.000 ton biomassa per tahun.

Hal lain, Bobby juga menargetkan, dalam lima tahun ke depan, OASA akan membangun pembangkit tenaga listrik biomassa dengan kapasitas sebesar 200 MW. Menurutnya, membangun pembangkit tenaga listrik biomassa tidaklah sulit layaknya membangun pembangkit listrik tenaga batu bara.

Justru yang terpenting, kata dia, bagaimana perseroan bisa menjaga suplai bahan baku. “Karena itu, kami melakukan mitigasi risiko dan terus memastikan agar pasokan serta manajemen logistik terus menjadi pembelajaran,” ujar dia.

Untuk membiayai seluruh rencana investasi pembangunan dan pengembangan OASA lainnya pada tahun depan, Bobby menyebut, perseroan bakal menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp 500 miliar. “Prencanaan ke depan 2024 kami harapkan capex minimal Rp 500 miliar,” tandas Bobby.

Sumber : https://investor.id/market/349508/pabrik-baru-siap-operasi-emiten-favorit-cinta-laura-oasa-incar-pendapatan-tumbuh-30/

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *