Emiten industri waste-to-energy (WTE) PT Maharaksa Biru Energi Tbk (OASA) tengah mengincar peluang bisnis pengolahan sampah di wilayah lain di dalam negeri. Direktur Utama & CEO OASA Bobby Gafur Umar mengatakan, hal ini dilakukan untuk ikut membantu pemerintah daerah (Pemda) membenahi sistem persampahannya. “Sudah saatnya sistem pengolahan sampah di kota-kota metropolitan di Indonesia dibenahi dan mengadopsi cara-cara modern dengan teknologi ramah lingkungan,” ujar Bobby dalam konferensi pers, Jumat (15/8/2025).
Lebih jauh, ia juga mengatakan bahwa pihaknya kini tengah menunggu terbitnya revisi Peraturan Presiden (Perpres) yang akan memacu percepatan dan perluasan industri pengolahan sampah menjadi energi listrik (PLTSa/PSEL) di Indonesia. Ia menjelaskan, pemerintah pusat saat ini tengah menyelesaikan revisi aturan terkait industri tersebut, yang dilakukan demi menyederhanakan proses perizinan, pengelolaan, dan pembayaran.
Rencananya, secara nasional penyediaan fasilitas PLTSa/PSEL akan diperluas hingga ke 33 kota di seluruh Indonesia. Tak hanya itu, OASA juga telah memenangkan proyek pengolahan sampah di Tangerang Selatan dan proyek ITF di Jakarta Barat yang secara total akan mampu mengolah sedikitnya 3.100 ton sampah setiap harinya.
Melalui unit usaha PT Indoplas Energi Hijau (IEH), OASA berencana membangun fasilitas pengolahan sampah menjadi energi listrik (PLTSa/PSEL) di Cipeucang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), bekerja sama dengan mitra penyedia teknologi dari China, yaitu China Tianying Inc. (CNTY).