Subholding PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) mendorong pengembangan hutan energi dengan memberdayakan lahan tandus milik masyarakat. Gerakan itu diharapkan memastikan
pasokan biomassa di masa mendatang, sekaligus menjadi katalis ekonomi rakyat. Direktur Utama PLN EPI Iwan Agung Firstantara menjelaskan, pengembangan hutan energi menjadi salah satu fokus perusahaan saat ini. Pasalnya, teknologi co-firing di pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) saat ini membutuhkan pasokan biomassa sebagai campuran untuk mengurangi penggunaan batu bara. Hingga 2025 nanti, kebutuhan biomassa untuk 52 PLTU milik PLN Grup mencapai 10,2 juta ton. Untuk bisa memastikan pasokan biomassa, kata Iwan, PLN EPI bersama berbagai pihak mengolah lahan tandus ataupun merehabilitasi hutan untuk menjadi sumber energi alternatif. Sumber biomassa seperti sodas, wood chip maupun wood pellet menjadi produk unggulan dari pengembangan hutan energi. Baca Juga Gantikan Batu Bara, Pengembangan Biomassa Buka Lapangan Kerja Baru “Salah satu tugas PLN EPI menjamin pasokan energi untuk pembangkit.
Oleh karena itu, kami memastikan proses menjaga rantai pasok ini tidak hanya dari sisi administrasi saja, tetapi juga pengembangan di hulu seperti pembuatan hutan energi,”
ungkapnya di Jakarta, Sabtu (30/9/2023). Melalui pengembangan hutan energi, jelas Iwan, selain mendapat kepastian pasokan biomassa, PLN EPI juga dapat turut menjaga lingkungan serta
mendorong perekonomian rakyat. Sebab, pengembangan rantai pasok biomassa yang dekat dengan aktivitas masyarakat ini tak hanya bermanfaat bagi PLN sebagai bahan baku alternatif,
namun juga bermanfaat bagi masyarakat lewat skema ekonomi kerakyatan.