Belasan juta ton sampah di Indonesia belum terkelola dengan baik. Jika dibiarkan, persoalan
sampah bisa menjadi bom waktu di tanah air.Persoalan sampah masih banyak ditemui di
kota besar di Indonesia. Masalah ini dipicu banyak faktor, seperti sistem manajemen yang kurang
menunjang, lemahnya pengaturan dan minimnya kesadaran masyarakat.Kebakaran di tempat
penampungan akhir (TPA) juga kerap terjadi dan sulit dikendalikan. Seperti kebakaran di TPA
Sarimukti, Kabupaten Bandung Barat, yang dilaporkan terjadi sejak 19 Agustus 2023. Karena hal
ini, Kota Bandung memberlakukan masa darurat sampah yang saat ini sudah diperpanjang hingga
26 Desember 2023.Kejadian serupa terjadi di TPA Rawa Kucing, Kedaung Wetan, Neglasari,
Tangerang, yang terbakar pada Jumat 20 Oktober 2023. Luas area yang terbakar disebutkan
mencapai 27 hektare dari total 34 hektare lahan TPA. Proses pemadaman berlangsung selama
13 hari. Selama itu pemerintah daerah memberlakukan status tanggap darurat kebakaran.Menilik
banyaknya peristiwa yang terjadi di berbagai daerah, tak bisa dipungkiri jika Indonesia saat ini
sedang mengalami darurat sampah. Mulai dari Batam, Bandung, Tangerang, Yogyakarta,
Surabaya, Denpasar sedang terjadi penumpukan sampah. Volume sampah harian yang terus
meningkat dan daya tampung TPA yang terbatas, masalah sampah menjadi bom waktu yang siap
meledak.Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian Lingkungan Hidup
dan Kehutanan (KLHK) 2022 mencatat jumlah timbunan sampah nasional dari 309 kabupaten
dan kota se-Indonesia mencapai 35,9 juta ton. Dari total tersebut, sebanyak 62,51 persen (22,4
juta ton) dapat terkelola, sedangkan sisanya 37,49 persen (13,4 juta ton) belum terkelola dengan
baik.Jenis sampah sisa makanan masih mendominasi dengan angka 40,6 persen. Menyusul di
urutan kedua ada sampah plastik yang menyumbang 18,1 persen.
Selengkapnya :
https://www.kompas.tv/nasional/460636/indonesia-darurat-sampah-jutaan-ton-tidak-dikeloladengan-baik