Permasalahan sampah di Daerah Istimewa Jogjakarta (DIJ) seolah tak ada habisnya. Setelah
upaya penutupan TPA Piyungan dan menunjuk TPA sementara di titik tertentu, kini Pemda DIJ
mencanangkan pengelolaan sampah dengan teknologi. Sekretaris Provinsi DIJ, Beny Suharsono,
menjelaskan bahwa penggunaan teknologi dengan mengolah sampah menjadi energi baru, yang
nantinya akan diwujudkan bersama program Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha
(KPBU). “Nanti teknologinya bisa memisah (sampah) dan mengolahnya. Mana plastik, mana
kertas, mana yang organik, yang kemudian diolah. Itu nanti keluar produknya tidak ada waste,
tidak ada residu,” kata Beny dalam keterangannya, seperti dilansir dari situs resmi Pemprov DIJ,
Sabtu (5/8). Adapun hasil pengolahan sampah dengan teknologi itu, kata dia, akan menjadi
produk turunan seperti listrik, kompos, produk daur ulang dan lain-lain. Beny melanjutkan,
dengan pengolahan sampah berbasis teknologi yang rencananya dimulai pada 2024, akan dapat
mengurangi setoran sampah yang masuk ke TPA Piyungan ratusan ton tiap harinya. Sementara
itu, saat ini Pemprov DIJ juga tengah menunggu adanya investor yang tertarik dengan proyek
pengolahan sampah ini. Soal anggaran, lanjutnya, Pemprov DIJ sudah menyiapkannya.